RADARSEMARANG.ID, Pandemi Covid 19 berimbas pada berubahnya tatanan kehidupan baik di Indonesia maupun di dunia. Salah satu yang terdampak adalah dunia pendidikan. Proses pembelajaran yang sebelum terjadi pandemi Covid-19 berlangsung secara tatap muka berubah menjadi pembelajaran jarak jauh. Perubahan ini menjadi tantangan dalam dunia pendidikan terutama bagi warga sekolah baik itu pendidik maupun peserta didik. Tantangan ini segera dijawab oleh sekolah penulis SMP Negeri 6 Salatiga dengan merancang pembelajaran jarak jauh berbasis web menggunakan LMS (Learning Management System) Moodle. Moodle merupakan singkatan dari Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment yang dikembangkan oleh Martin Dougiamas untuk membantu pendidik membuat pembelajaran online dengan fokus interaksi kolaboratif. Artinya fitur yang ada pada Moodle dapat memberikan layanan interaksi baik antara pendidik dan peserta didik maupun antara sesama peserta didik (Yodi, Yosef Adicita, 2021: 3).
Dari awal pandemi tahun 2020, SMP Negeri 6 Salatiga bergerak cepat agar pembelajaran jarak jauh dapat segera terealisasi dengan baik dan lancar. LMS Moodle kemudian dipilih oleh sekolah menjadi platform atau aplikasi pembelajaran karena fitur-fiturnya yang lengkap dan relatif mudah dalam pengoperasiannya. Sebelum dilaksanakan, SMP Negeri 6 Salatiga mengadakan pelatihan bagi pendidik agar dapat mengoperasikan LSM Moodle. Pada awalnya penulis hanya menguasai fitur-fitur dasar yang terdapat pada LMS Moodle untuk mengisi materi dan memberikan tugas. Seiring berjalannya waktu pembelajaran jarak jauh menggunakan LMS Moodle semakin lancar. Namun, muncul masalah baru yaitu kebosanan. Rasa bosan menimpa peserta didik karena pembelajaran jarak jauh terkesan monoton. Peserta didik merasa jenuh dengan fitur LMS Moodle yang hanya itu-itu saja. Penulis menyadari bahwa peserta didik terutama pada usia remaja mudah sekali merasa bosan terhadap sesuatu apalagi belajar. Penulis harus mengubah proses pembelajaran agar menyenangkan dan tidak monoton. Pembelajaran menyenangkan dapat diartikan sebagai proses penyampaian suatu bahan ajar yang akan diberikan kepada peserta didik dengan metode atau cara tertentu dengan benar, dan tentunya membuat hari para peserta didik senang (Saifuddin M.Ag, 2014: 110).
Penulis kemudian mencari informasi dari teman sejawat tentang fitur-fitur lain dalam LMS Moodle yang dapat digunakan untuk meningkatkan minat belajar peserta didik. Salah satu fitur yang penulis pilih adalah game atau permainan. Belajar sambil bermain itulah konsep yang dipilih oleh penulis. Bermain merupakan proses pembelajaran yang melibatkan pikiran, persepsi, konsep, kemahiran sosial, dan fisik. Selain itu, bermain juga dikaitkan dengan ganjaran intrinsik dan kegembiraan (Dr.H.Darmadi, S.Ag.,M.M.,MM.Pd.,M.Si, 2018: 4). Banyak fitur permainan yang dapat dipasang (plugin) pada LMS Moodle di antaranya : crossword, cryptex, hangman, hidden picture, millionaire, snakes and ladders, dan sudoku. Nama-nama permainan tersebut terdengar tidak asing karena dirancang sama dengan permainan secara konvensional. Salah satu permainan di LMS Moodle yang penulis gunakan adalah crossword atau teka teki silang. Peserta didik diminta mengisi kotak-kotak dalam teka teki silang dengan pertanyaan seputar materi pelajaran. Peserta didik akan mendapatkan nilai untuk setiap huruf yang benar sesuai dengan pengaturan yang dibuat oleh penulis. Permainan crossword terkesan simpel namun dapat menghilangkan kejenuhan yang dialami peserta didik selama pembelajaran jarak jauh. Dengan hilangnya rasa bosan maka minat belajar peserta didik kembali meningkat. Konsep belajar sambil bermain ternyata efektif meningkatkan minat belajar peserta didik terutama selama pembejaran jarak jauh. Dengan banyaknya pilihan permainan di LMS Moodle, pendidik dapat memilih sesuai kebutuhan pada mata pelajaran masing-masing. Belajar menyenangkan dengan bermain game menggunakan fitur-fitur yang terdapat di LMS Moodle menjadi alternatif pendidik yang menginginkan pembelajarannya fun dan tidak monoton. (pr1/lis) Guru SMP Negeri 6 Salatiga
Artikel ini telah terbit di :
Copyright © RADARSEMARANG.ID